Pemula pehidroponik biasanya menggunakan sistem wick dengan botol terlebih dahulu. Baru setelah mengenal hidroponik lebih jauh, dan mengenal alat-alatnya, mereka mulai menggunakan sistem yang lebih baik seperti menggunakan sistem wick dengan sterofoam.
Artikel kali ini merupakan hasil pegalaman saya sendiri yang memulainya dengan menggunakan botol aqua yang tembus pandang, berganti ke botol mizone berwarna biru yang tidak tembus cahaya, dan saat ini saya menggunakan sistem wick berbasis sterofoam.
1. Menggunakan sistem wick berbasis botol Aqua
Botol aqua inilah yang paling mudah ditemukan disekeliling kita, sehingga memudahkan untuk bertanam hidroponik. Bahannya hanya botol aqua, flanel dan rockwool (lebih lengkap dapat anda lihat disini). Kelebihan menggunakan botol aqua adalah murah, ada dimana-mana mudah ditemukan, dapat melihat akar tanaman. Kekurangan penggunaan botol aqua adalah mudah berlumut karena cahaya matahari mudah tembus kedalam botol dan botolnya kurang kuat-mudah bengkok/tertekuk.
2. Menggunakan sistem wick berbasis botol Mizone
Setelah mengamat-amati, saya kira menggunakan botol mizone berwarna biru mungkin akan lebih baik karena terlihat lebih kokoh botolnya daripada botol aqua. Dan ternyata benar, menggunakan botol mizone ini lebih baik daripada botol aqua biasa. Kelebihan: karena berwarna biru, cahaya matahari kurang dapat tembus kedalam cairan sehingga cairan tidak mudah berlumut. Botol juga lebih kuat tidak mudah melengkung. Kelemahan: karena tutup botol mizone lebar, anda tidak bisa langsung membaliknya. Anda harus melubangi tutup botol sebagai jalan keluar akar. Pada botol aqua, anda tinggl membuang tutup botolnya dan jadi lubang akar (karena tutup botol aqua tidak besar). Untuk ukuran akar antara botol aqua biasa dengan mizone sama saja. Perbedaan saya kira hanya sedikit lebih baik dengan botol mizone.
3. Menggunakan sistem wick berbasis Sterofoam.
Sebenarnya sistemnya tetap sama menggunakan sistem wick, tapi berbeda dari ketersediaan ruang untuk akar tanaman. Bila pada sistem botol ruang yang tersedia untuk akar dan cairan nutrisi sangat terbatas, maka pada sistem wick sterofoam ini sangat luas. Bahkan lebih luas daripada mengunakan sistem nft. Hal ini ternyata memang berpengaruh kepada pertumbuhan akar dan tanaman sendiri. Akar tanaman jadi lebih cepat banyak dan besar sehingga pertumbuhan tanamanpun semakin cepat besar. Kelebihan wick dengan sterofoam: Akar bisa membesar lebih luas, lebih cepat besar tanamannya, air dalam sterofoam tidak panas karena sterofoam tidak mengantarkan panas berbeda dengan botol. Kekurangan: penggunaan air nutrisi jauh lebih boros karena membutuhkan air menggenang dengan jumlah banyak, jadi boros bila tidak bisa menjaga kebersihan air didalamnya, harga sterofoam Lebih mahal dibandingkan dengan harga botol. Satu sterofoam lengkap tersebut berkisar antara 10.000 hingga 15.000 rupiah. Sedangkan satu botol bekas harganya hanya 200-300 rupiah.
Hasil sterofoam lebih bagus daripada botol |
0 komentar:
Post a Comment