Penanganan awal pada kejadian Kejang atau Epilepsy

Suatu hari saya ditelpon oleh kakak tiri saya. Dengan suara yang teburu, ia menjelaskan kalau kakak saya saat tidur tiba-tiba terbangung dan seperti orang mengigau dan badannya kejang, kaku. Kakak saya waktu itu tidak bisa dibangunkan walau sudah ditepuk dan diaajak bicara. Dengan panik kakak tiri saya bertanya apa yang harus dilakukan.

Kejang memang merupakan salah satu penyakit yang seringkali membuat panik keluarga. Gejala yang ditimbulkan seperti tangan dan kaki tegang, kaku, mulut terkunci dan lainnya membuat postur tubuh penderita menakutkan buat keluarga. Pasti ada ketakutan dari keluarga bila terjadi apa-apa pada anggota keluarga mereka. Padahal sebetulnya tidak semua jenis kejang mengancam nyawa, dan seringkali hanya berlangsung dalam waktu singkat saja.

Sehingga agar kita lebih jelas mengenai penanganan penderita Kejang dengan jelas dan benar, mari kita bahas disini.

Kejang. Sumber gambar

Apa itu Kejang?

Kejang adalah suatu kondisi dimana gerakan otot tubuh menjadi tidak terkontrol (biasanya disertai kekakuan). Kejang terjadi karena sinyal untuk mengendalikan gerakan otot tubuh yang berasal dari otak terganggu.

Jadi ada beberapa konsep terkait disini yaitu :

• Otak sebagai pengendali gerakan tubuh
• Otot sebagai penggerak tubuh
• Sinyal listrik dari otak ke tubuh sebagai perantara.

Gejala Kejang

Gejala kejang bervariasi tiap individu namun biasanya terdapat beberapa gejala sekaligus :

• Penderita hilang kesadaran. Dia tidak dapat diajak bicara, walau sudah diupayakan untuk bangun seperti ditepuk atau dipercikan air, penderita tetap tidak mau bangun.
• Tangan atau kaki atau keduanya mengalami kekakuan. Tangan terlihat seperti menggenggam erat. Kadang disertai gerakan gerakan yang tidak teratur
• Pandangan tidak terfokus. Bola mata bergerak tidak beraturan.
• Kadang muncul busa pada mulut penderita.
• Durasi terjadinya kejang bervariasi pada tiap individu.

Penangan awal Kejang

• Jangan Panik!
• Coba untuk bangunkan atau sadarkan penderita. Bila penderita segera bangun maka lebih baik.
• Jauhkan penderita dari hal-hal yang dapat menciderainya seperti misalnya ada benda tajam seperti pisau buah, silet atau garpu di dekat penderita. Jauhkan benda-benda tadi.
• Baringkan penderita di tempat yang aman, namun tidak perlu memindahkannya ke tempat lain karena dapat menimbulkan resiko jatuh dan cidera.
• Jangan mencoba meminumkan air putih untuk penderita!. Hal ini malah dapat membuat penderita tersedak. Jangan coba pula memasukkan sesuatu yang dapat tertelan pasien seperti tissu atau lainnya.
• Saat penderita bergerak secara tidak beraturan, tidak perlu menahan paksa gerakan penderita. Hal ini justru dapat membuat penderita cidera. Cukup jauhkan gerakan penderita dari hal-hal yang membahayakan termasuk benda-benda keras disekitar seperti kursi atau lainnya.
• Longgarkan pakaian penderita seperti pada bagian leher atau ikat pinggang atau lepaskan sepatu dan kaos kaki penderita. Hal ini dapat membuat aliran darah menjadi lebih lancar.
• Temani penderita sampai gejala kejang selesai
• Setelah kejang selesai, segera cek nadi dan pernapasan penderita. Jika tidak bernafas atau tidak ada denyut nadi maka segera bawa ke tempat pelayanan kesehatan terdekat.

Kapan harus segera ke Rumah sakit?

• Kejang yang terjadi merupakan kejadian pertama bagi penderita. Hal ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan karena penyebab kejang sangat banyak dan bervariasi,
• Penderita tidak sadar selama lebih 10 menit.
• Tidak ada nadi yang teraba selama 1-2 menit
• Tidak ada pernafasan selama 1-2 menit
• Durasi kejang lebih dari 5 menit
• Kejan terjadi berulang-ulang dalam waktu itu.

Demikian artikel kesehatan kali ini, semoga dapat memberikan manfaat buat kita semua. 

Bagi pembaca yang belum jelas atau kurang mengerti dapat menanyakannya pada kolom komentar. 

Terima kasih

Posted in: Penyakit A-Z