Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menyatakan hingga saat
ini 389 desa dari 1.564 desa di 14 kabupaten/kota di wilayahnya masih belum
teraliri listrik. Jumlah terbanyak terdapat di Kabupaten Kapuas sebanyak 71
desa, Gunung Mas (53 desa), Katingan (48 desa), Kotawaringin Timur (46 desa),
Barito Utara (35 desa), Seruyan (25 desa).
Sedangkan jumlah rumah tangga yang sudah menikmati listrik
secara layak hingga akhir 2013 baru mencapai 408.335 pelanggan. Kondisi ini
mengakibatkan rasio elektrifikasi baru 65,1 persen dan rasio desa berlistrik
mencapai 73,9 persen.
-
Tempo.co
Palangkaraya, 2014 -
Ketidakmerataan masih menjadi problema bangsa ini. Bukan
hanya ketidakmerataan kaya-miskin, ketidakmerataan pendidikan, kesehatan tapi
juga ketidakmerataan ketersediaan listrik. Hal ini disebabkan ketidakmerataan
pembangunan yang lebih terpusat di pulau jawa. Akibatnya, terjadi kesenjangan
kehidupan dengan pulau lainnya.
Ketersediaan
Listik sebagai salah satu hal vital dalam
kehidupan modern ini menjadi salah satu tolak ukur kemajuan bangsa. Bangsa
dengan ketersediaan listrik yang cukup memiliki daya guna yang lebih besar. Hal
ini dikarenakan dengan energi listrik, penduduk dapat beraktivitas, bekerja dan
berkreatifitas. Oleh karena pentingnya
energi listrik itulah, ketersediaannya seharusnya dapat dinikmati semua
penduduk di indonesia.
Namun memang
sampai saat ini PLN masih belum bisa untuk mencukupi kebutuhan listrik nasional
secara merata. Di pualu-pulau terpencil dan daerah terdalam masih banyak yang
belum dapat menikmati kegunaan listrik. Bukan tanpa sebab hal ini terjadi.
Indonesia yang terletak dari sabang saampai merauke sangat luas dan merupakan
negara kepualaun terbesar di dunia. Tantangan dan hambatan tentunya sangat
besar dan unik di masing masing daerah. Mulai dari akses daerah yang sulit,
kurangnya sarana prasana, hingga nilai ekonomi yang mungkin terlalu mahal bila
mendirikan pembangkit di daerah itu.
Tapi
terobosan harus dibuat. Sesudah 69
tahun PLN berdiri, apakah maknanya bila tidak dapat memenuhi semua kebutuhan
listrik secara merata?. Melalui tulisan di blog ini saya ingin menyampaikan salah
satu solusi yang bisa diterapkan yaitu dengan membagi beban itu lebih merata ke semua daerah. Membagi beban
kebutuhan listrik kepada sumber daya daerah itu sendiri, tidak hanya
mengandalkan pembangkit besar dengan tantangan yang besar pula.
Alternati Pembangkit tenaga listrik :
Indonesia dengan kekayaan alam yang
melimpah pastinya memiliki potensi untuk dapat menghasilkan energi listrik.
Tidak hanya dengan menggunakan sumber bahan bakar minyak, tapi bisa dengan
berbagai alternatif bahan bakar yang disediakan nusantara ini.
Beberapa alternatif Pembangkit Listrik
yang dapat digunakan oleh masyarakat seperti :
1. Pembangkit Listrik tenaga Matahari
Sebagai negara dengan iklim tropis, ketersediaan
sinar matahari sangat bagus dan berlangsung lama. Negara kita sangat luas,
berada di khatulistiwa yang bisa membuat siang hari terasa sangat panas. Sangat
disayangkan bila kita tak bisa memanfaatkan sumber alam terbarukan ini.
Pembangkit Listrik Tenaga
Surya (PLTS) terdiri dari Solar Cell yang memanfaatkan matahari sebagai sumber
energinya. Teknologi ini sudah ditemukan sejak tahun 1941 dan diaplikasikan
oleh NASA dan militer Amerika Serikat. Energi Surya dapat diaplikasikan di
hampir semua peralatan yang menggunakan listrik: aplikasi rumah
tangga (lampu, radio, TV, DVD player, parabola, komputer, kipas angin,
rice cooker, kulkas, pompa air, air conditioner), aplikasi pertanian dan
peternakan.
Mungkin kendala yang saat ini terjadi adalah
masih mahalnya biaya pembuatan pembangkit listrik bertenaga surya ini karena
harga komponennya yang masih mahal. Tapi bila komponen itu dapat dibuat sendiri
oleh anak bangsa, dengan bantuan pemerintah pastinya, harga komponen tersebut
dapat melancarkan usaha pembangunan pembangkit tenaga surya ini.
Pembangkit jenis ini akan sangat ccocok
ditempatkan pada daerah luas didekat khatulistiwa seperti di kalimantan dan
sulawesi di pedalaman.
2. Pembangkit listrik tenaga Biogas
Pembangkit
listrik jenis ini sudah semakin banyak kita temui di masyarakat, paling tidak
dari surat kabar yang memuatnya. Beberapa desa di Indonesia ada yang telah mengaplikasikan-nya
secara swasembada seperti di desa rantau sakti Riau dengan limbah sawit dan
berbagai daerah lain.
Pembangkit biogas
ini secara umum menggunakan materi organik sisa, seperti kotoran sapi dll
sebagai bahan dasar. Setelah itu akan ditambahkan mikroorganisme tertentu untuk
fermentasi Hasil dari fermentasi ini nantinya adalah senyawa gas biometan yang
dapat digunakan untuk menjalankan turbin pembangkit tenaga listrik.
Pembangkit jenis
ini akan dapat dimanfaatkan secara luas, mengingat di setiap daerah pasti akan
ada sampah. Seperti sampah perkebunan sawit, sampah perkebunan tebu, sampah
limbah peternakan, perikanan dan lain-lain.
3. Pembangkit listrik tenaga Angin
Pembangkit
Listrik tenaga angin sudah sering kita dengar namun kita kurang tau bagaiman
kelanjutannya di Indonesia ini. Bahkan kita juga tau bahwa di belanda yang
dikenal sebagai kincir angin memanfaatkan sumber energi ini untuk keperluan
mereka.
Indonesia-pun
dapat memanfaatkan energi angin ini. Kita memiliki garis pantai yang sangat panjang.
Dimana di pantai akan ada perbedaan tekanan dan suhu yang membuat di pantai
angin berhembus kencang.
Pembangkit jenis
ini akan cocok digunakan di pesisir pantai Indonesia, seperti di tempat2 wisata
pantai yang belum terjangkau listrik. Angin laut yang berhembus kencang akan
mampu memutar baling-baling seperti pada Pantai Baru, Ngentak, Poncosari,
Srandakan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Kincir angin menyuplai energi untuk kebutuhan energi listrik di daerah pesisir Pantai Baru. Foto: Tommy Apriando - http://www.mongabay.co.id/ |
4. Pembangkit Listrik tenaga Air : Mikro Hidro
Pembangkit Listrik
tenaga air sudah menjadi pembangkit umum di indonesia. Namun permasalahan dalam
pembangkit ini adalah perlunya sumber air yang besar untuk dapat menghasilkan
listrik yang optimal. Diperlukan semacam waduk untuk membuat PLTA dan ini
tentunya tidak dapat dibuat begitu saja. Oleh karena itulah pembangkit listrik
yang memerlukan pasokan air lebih ini dapat menjadi solusi. Seperti
penggunaan sungai air deras atau air terjun untuk menghasilkan listrik.
Pembangkit listrik
ini akan cocok digunakan di daerah daerah pedalaman pegunungan yang memiliki
air terjun, atau didaerah dengan sungai-sungainya yang besar seperti kalimantan
dan sumatera.
Listrik daerah dengan Integrasi Kearifan Lokal
Inilah inti dari
ide yang ingin saya sampaikan. Listrik merupakan kebutuhan semua penduduk
indonesia yang berjumlah hampir 250 juta jiwa ini. Beban yang sangat besar bila
ini ditumpukan kepada PLN semata. Masyarakat, Pemerintah Daerah yang turut
menikmati energi listrik seyogyanya dapat memiliki andil yang lebih besar dalam
penyediaan listrik di daerah. Pembagian beban
dari yang sangat besar menjadi beberapa bagian diharapkan dapat memeratakan
ketersediaan listrik.
Pembangunan
Pembangkit Listrik Daerah dengan
memanfaatkan kearifan lokal bisa menjadi Solusi. Pembangunan pembangkit listrik
dengan memanfaatkan sumber daya yang ada pada daerah itu sehingga dapat
memenuhi kebutuhan yang ada. Pembangkit listrik yang dibangun tentu tidak
berskala besar, namun cukup berskala kecil saja yang dapat memberikan energi
listrik kepada 100-200- rumah tangga saja atau dalam lingkup satu desa.
Secara
umum maka local wisdom (kearifan setempat) dapat dipahami sebagai
gagasan-gagasan setempat (local) yang bersifat bijaksana. Kearifan lokal adalah
dasar untuk pengambilan kebijakkan pada level lokal dibidang kesehatan,
pertanian, pendidikan, pengelolaan sumber daya alam dan kegiatan masyarakat
pedesaan.
Dalam hubungannya dengan Pembangkit tenaga listrik, bagaimana kita bisa memanfaatkan apa yang menjadi kelebihan daerah itu, sumber daya yang tersedia baik alam, alat maupun tenaga manusia di daerah itulah disebut dengan menggunakan kearifan lokal. Kearifan Lokal ini membutuhkan masyarakat aktif yang mampu bekerja sama dan bertanggung jawab terhadap Pembangkit yang dibangun.
Contoh ini bisa kita temukan sebagai berikut :
Dalam hubungannya dengan Pembangkit tenaga listrik, bagaimana kita bisa memanfaatkan apa yang menjadi kelebihan daerah itu, sumber daya yang tersedia baik alam, alat maupun tenaga manusia di daerah itulah disebut dengan menggunakan kearifan lokal. Kearifan Lokal ini membutuhkan masyarakat aktif yang mampu bekerja sama dan bertanggung jawab terhadap Pembangkit yang dibangun.
Contoh ini bisa kita temukan sebagai berikut :
-
Pembangkit
listrik Tenaga Angin : Hal ini bisa
dilakukan dengan memanfaatkan angin laut yang ada di kepualaun indonesia ini.
Listrik yang dihasilkan dapat dimanfaatkan oleh para nelayan disana atau tempat
wisata untuk penerangan dan alat-alat lainnya. Hal ini sendiri sudah
diaplikasikan secara nyata di desa pesisir
di Pantai Baru, Ngentak, Poncosari, Srandakan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Kincir-kincir
terpasang berjejer tidak begitu jauh dari bibir pantai, hanya berkisar 250
meter. Berjejer rapi, tinggi tiang berkisar antara 10 hingga 15 meter
kincir-kincir tersebut memberikan kehidupan bagi masyarakatnya. Dengan adanya
kincir tersebut 50 tempat kuliner dapat beroperasi mulai untuk mengaliri mesin
pembuat es cristal dan mesin pompa air hingga untuk penerangan jalan.
- Pembangkit
Listrik tenaga Biogas : Tenaga biogas
dapat memanfaatkan berbagai limbah mulai dari Limbah pertanian, peternakan
hingga perikanan. Sebagai contoh di Kecamatan Tambusai Utara Riau ini. Riau
yang terkenal dengan perkebunan sawit-nya memiliki limbah organik yang dapat
dimanfaatkan menjadi bahan bakar Pembangkit Listrik. PLT Biogas ini sendiri
menjadi pioner pemanfaatan limbah cair sawit. Kemudian di daerah lain sebut
saja di NTT yang memiliki peternakan sapi yang luas akan menghasilkan limbah
organik dari kotoran ternak. Limbah yang dihasilkan dari peternakan ini tentu
tidak sedikit. Limbah inilah yang menjadi kearifan lokal daerah tersebut untuk
kemudian dapat diolah menjadi bahan bakar biogas pembangkit listrik.
Kerjasama antara Pemerintah Pusat, Daerah dan BUMN dan
masyarakat.
Masyarakat tentu saja tidak dapat
menjalankan program ini sendiri, namun masyarakat dapat dilibatkan dan menjaga
agar Pembangkit Listrik yang dibangun tetap terawat dan beroperasi dengan baik.
Kementerian terkait bersama pemerintah daerah seharusnya dapat bekerja sama
dalam hal pembagian pembiayaan.
Kerjasama antar berbagai piihak
terkait secara sederhana dapat dilakukan sebagai berikut :
Pemerintah Pusat :
-
Menyiapkan Peraturan
yang terkait
-
Menyiapkan Skema
pembangunan yang sesuai
-
Menyediakan pendanaan
dan teknisi
-
Menyediakan alat
alat yang diperlukan
Pemerintah Daerah :
-
Menyiapkan Peraturan
yang terkait
-
Menyediakan pendanaan
dan teknisi
-
Berkolaborasi
dengan masyarakat membahas rencana pengoperasian
-
Memberi masukan
Skema Pembangunan yang sesuai sumber daya daerah
PLN :
-
Memberi masukan
Skema Pembangunan yang sesuai
-
Menyediakan tenaga
ahli yang diberikan
-
Membantu mengawasi
dan menyediakan solusi yang dibutuhkan warga
Masyarakat :
-
Memberi masukan
Skema Pembangunan yang sesuai sumber daya daerah
-
Turut serta
membantu membangun Pembangkit Tenaga Listrik
-
Merawat dan
mengoperasikan sesuai kebutuhan
-
Membentuk unit
tertentu yang bertanggung jawab
-
Membentuk tata
kelola pembayaran/iuran yang dibebankan.
Permasalahan bangsa ini bukan hanya
harus diselesaikan Pemerintah semata. Masyarakat sebagai daya utama negara
seyogyanya dapat turut serta membantu dan terlibat didalamnya. Dengan adanya Pembangkit listrik memanfaatkan kearfian lokal ini, diharapkan disetiap daerah nantinya akan ada pembangkit listrik, terutama daerah yang belum mendapatkan aliran listrik.
Mari
bermimpi bersama
Mari
bekerja bersama
Mari bersama membangun
matahari negeri ini
http://www.mongabay.co.id/2014/05/07/pembangkit-listrik-hibrid-bantul-solusi-kedaulatan-energi-berkelanjutan/
http://www.dkabayan.com/aa/index.php?option=com_content&view=article&id=89:peresmian-listrik-desa-mandiri-ciptagelar&catid=25:biiteung&Itemid=2
Tulisan ini diikutsertakan dalam :
Selamat Ulang Tahun ke 69 PLN, Matahari di negeri ini.
Pustaka :
http://www.tempo.co/read/news/2014/09/05/058604764/398-Desa-di-Kalimantan-Tengah-Masih-Gelap-Gulita
http://www.dkabayan.com/aa/index.php?option=com_content&view=article&id=89:peresmian-listrik-desa-mandiri-ciptagelar&catid=25:biiteung&Itemid=2
Tulisan ini diikutsertakan dalam :
2 komentar:
Selamat ulang tahun PLN...
Betul mas adi, selamat ultah PLN :)
Post a Comment