Sunday, November 30, 2014

KERJASAMA MULTISEKTORAL UNTUK PEMBANGUNAN PULAU WISATA SURAMADU : Karapan Sapi Nasional



"Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia"

- Pembukaan UUD 1945 –



      Adalah sebuah penggalan dari pembukaan UUD 1945 yang sakral dan menjadi jiwa dari didirikannya negara Indonesia beserta Pemerintahannya, yaitu untuk melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan harapan kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan kita di tanggal 17 Agustus ini, dengan menjadikan bangsa ini bangsa yang berdaulat untuk mencapai Indonesia yang lebih maju, lebih sejahtera dan menjadi ibu pertiwi bagi semua penduduknya.
Tidak mudah tentunya saat perjuangan dulu, dimana para pahlawan berkorban jiwa dan raga untuk memenangkan kemerdekaan dengan harapan mulia, cita-cita luhur untuk melihat anak cucu mereka mendapatkan kehidupan yang lebih baik disetiap aspek kehidupan. Hal inilah yang tentu menjadi motivasi bersama kita untuk membangun Indonesia yang makmur merata di seluruh wilayahnya.


SURAMADU

Suramadu, kata ini adalah ‘representasi’ dari Jembatan yang menghubungkan dua daerah yaitu Surabaya dan Madura yang masih berada dalam satu Provinsi Jawa timur. Melintasi selat madura, jemabatan ini menjadi Jembatan terpanjang di Indonesia saat ini dengan panjang 5.438m. Dan tujuan dari pembangunan jembatan ini sendiri adalah untuk mempercepat pembangunan di Pulau Madura, meliputi bidang infrastruktur dan ekonomi yang relatif tertinggal di banding kawasan jawa timur lain.
Jembatan Suramadu telah menjadi Ikon sendiri terutama bagi warga Jawa Timur. Telah banyak wisatawan lokal yang berkunjung untuk melihat jembatan ini. Tapi disinilah masalahnya, jembatan yang seharusnya hanya menjadi pemercepat kemajuan menjadi tujuan kemajuan sendiri. Jembatan yang seharusnya hanya menjadi sarana mempermudah bagi wisatawan untuk berkunjung malah menjadi tujuan kunjungan itu sendiri. Seharusnya wisatawan selain melihat Jembatan Suramadu, tapi juga menyeberang dan menikmati keindahan Pulau Madura dan inilah yang belum terlaksana. Masih banyak hal yang bisa dikunjungi di Madura.

Bersama Kita Bisa, Kerjasama Multisektoral.
Saya ingin memulai dengan Kalimat “Tidak ada yang tidak mungkin bila kita berusaha!”, “tidak ada perubahan tanpa ada keinginan untuk berubah”.
Lihatlah beberapa daerah di tempat lain di Jawa Timur. Salah satunya kota Jember. Kota ini dulu hampir tidak terdengar keindahannya untuk wisatawan. Tapi sekarang dengan adanya Even nasional atau bahkan telah terdengar ke negara lain yaitu adanya “Jember Fashion Festival”, kota Jember telah menjadi tujuan wisata turis lokal ataupun internasional dengan meriahnya ‘JFF’ yang dilaksanakan. Dan sekarang saya dengar Banyuwangi-pun telah bersiap dengan beberapa even nasional yang digelar disana seperti “tour de east java’ yang finish di banyuwangi dan peserta serta wisatawan langsung disambut keindahan banyuwangi. Banyuwangi telah bersiap untuk menajdi kota pariwisata selanjutnya.
Citra seperti inilah yang sepertinya belum ditunjukkan oleh Madura. Walau sudah memiliki beberapa budaya yang terkenal seperti Karapan sapi, gaung-nya kurang menggema dan kurang dapat menggerakkan madura seluruhnya.

Apa yang dimaksud dengan kerjasama multisektor?
Kerjasama Multisektor adalah kerjasama dari berbagai sektor yang ada, seperti individu, komunitas dan pemerintah, yang mana terkoordinasi dengan baik. Berbeda dengan kondisi saat ini dimana semuanya sepertinya berjalan secara sendiri-sendiri dan tidak terkoordinasi sehingga capaian yang didapatkan tidak maksimal.
Filosofi dari Kerjasama multisektor ini adalah kegiatan yang dimulai dari tingkatan paling kecil yaitu individu dan keluarga, kemudian semakin membesar, semakin meningkat hingga level pemerintah dan internasional yang terkoordinasi dengan baik. Hasil akhir yang ingin dicapai adalah peningkatan kualitas individu dalam hal ini adalah untuk mensukseskan madura sebagai ‘Pulau Pariwisata’ di Indonesia.



Kerjasama Multisektoral di atas akan berfokus kepada pengembangan :
1. Seni dan Budaya Utama Daerah
2. Sarana dan Prasana Wisata
3. Industri Penunjang Wisata
4. Kebersihan, Keamanan dan Kenyamanan
5. Teknologi dan Informasi


Harapan dari Konsep ini adalah pembangunan yang tidak berbasis tempat wisata saja, mengembangkan satu wilayah saja, tapi pembangunan wisata berbasis kebudayaan daerah, masyarakatnya. Dengan demikian tiap daerah di Madura akan memiliki potensi wisatanya masing-masing dan dapat berkembang dengan baik karena didorong oleh setiap lapisan terutama masyrakatnya sendiri.
Mungkin konsep ini secara tidak langsung telah diterapkan seperti di Bali dimana semua aspek dibali sangat bertujuan untuk mengembangkan wisatanya. Dengan demikian akan banyak industri yang dapat terstimulasi bukan hanya pada tempat wisata, seperti industri makanan, kaos dan pernak-pernik, industri tempat tinggal dan sebagainya.

FESTIVAL “MADURA KARAPAN SAPI NASIONAL’.
Apa yang telah menjadi salah satu Ikon Wisata di Madura adalah Karapan Sapi. Asli budaya daerah dan memiliki nilai ‘eksotis’ serta menarik. Hanya saja sampai saat ini telihat penyelenggaraannya kurang menyeluruh dan tidak serempak. Mungkin kita bisa memulai perubahan besar ini melalui Festival Karapan Sapi Nasional. Bila ingin menjadi kota pariwisata, maka mau tidak mau pemerintah dan masyarakat madura harus melakukan kerja keras untuk membawa ikon daerah ini ke kancah nasional menyaingi ‘sail bunaken’, ‘Jember Fashion Festival, ‘Jakarta Fair’ atau even-even berkelas lainnya.

Konsep ‘Madura Karapan Sapi Nasional’.
Sesuai dengan namanya, karapan sapi ini akan berskala nasional sehingga membutuhkan kerja keras masyarakat madura. Kegiatan ini nanti akan turut mengundang perwakilan/peserta dari seluruh indonesia dan ditargetkan akan mencpai ratusan peserta dari berbagai daerah. Kegiatan ini dapat diselenggarakan selama seminggu dan bertempat di beberapa daerah utama di Madura seperti Bangkalan, Sumenep, Sampang dan Pamekasan. Hal ini mungkin telah dilaksanakan di Madura berjenjang dari tingkat kecamatan dan seterusnya. Namun hal yang mungkin kurang adalah pelaksanaan yang difokuskan dalam sebuah even/acara dalam satu waktu sehingga wisatawan bisa menikmati ‘tur seminggu’ di pulau madura.
Dimulai dari tahap eliminasi dimana akan dipilih 10 kontestan untuk masuk ke babak final. Pada tahap eliminasi di 4 tempat di Madura, masyarakat setempat dapat mengemasnya kedalam sebuah festival daerah yang acara utamanya tetap karapan sapi. Misal di Bangkalan ada Festival makan bebek sambil melihat karapan sapi, di Sumene ada festival tari dan karapan sapi begitu seterusnya. Dua hari terakhir akan diadakan final karapan yang bertempat di sebuah daerah. Acara final ini sudah selayaknya untuk dihadiri Gubernur dan Pejabat setempat untuk lebih mencerminkan dorongan ‘serius’nya acara ini.

Kegiatan pada masing-masing Tingkatan sesuai Filosofi Kerjasama Multisektoral :
Untuk implementasinya, maka semua tingkatan harus bekerja dan bergerak bersama untuk mencapat tujuan yang diinginkan. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan yaitu :
Pada tingkatan Individu dan Keluarga, beberapa kegiatan yang dapat kita lakukan sejak saat ini seperti :
  • Mendorong anak dan keluarga untuk mempelajari budaya daerah setempat
  • Mempelajari dan mengembangkan kesenian asli daerah
  • Turut aktif mengambil bagian dalam pelaksanaan Karapan Sapi nasional ini dengan menjadi peserta lomba.
  • Mempersiapkan Festifal daerah yang akan ditampilkan  pada saat tahap eliminasi seperti kirab desa/karnival.
  • Masyarakat dapat menampilkan kebudayaan daerah tersebut sehingga wisatawan tidak hanya melihat karapan sapi saja tapi juga kuliner dan budaya lain,
  • Membiasakan diri untuk menyambut wisatawan, misal dengan berlaku ramah dan sopan.
  • Turut serta menjaga keamanan daerah dari perbuatan kriminal sehingga wisatawan nyaman dalam berkunjung.


Pada Tingkatan Komunitas, Organisasi atau Perusahaan dapat dilakukan hal berikut :
  • Membuat industri kreatif yang mendukung seperti usaha oleh-oleh dan lainnya
  • Membuat Komunitas penyambut wisatawan semacan tour guide untuk daerah tertentu
  • Bersama dengan pemerintah desa setepat, dapat membuat Panitia Penyelenggaraan Festival daerah selain karapan sapi yang digelar. Misal Pagelaran Wisata Bahari Keraton Sumenep. Disini anntinya akan dihiasi festival berbau kerajaan dan tempoe dulue. Orang-orang berpakian adat daerah atau kerajaan, kereta kuda dan lain halnya. Ditempat lain mungkin festival kuliner bebek mulai bebek goreng, sayur bebek dan sebagainya.
  • Sektor usaha seperti penginapan, kuliner, transportasi dan lainnya bersiap diri untuk satu minggu tersebut bisa dengan memberikan promo atau menghias angkutannya. 


Sedangkan untuk Level Pemerintahan dapat dilakukan :
  • Membuat acara/even berskala Nasional bernama ‘Madura Karapan Sapi Nasional’ untuk menarik wisatawan baik lokal, nasional, Internasional
  • Membuat kebjiakan-kebijakan strategis yang membantu program Karapan Sapi Nasional ini dan menjadikannya priorotas utama
  • Menggerakkan lurah dan kades seluruh madura untuk berpartisipasi dalam even nasional ini
  • Membuat peraturan/payung hukum yang memadai
  • Menghimpun pelaku bisnis, mengundang wartawan, melakukan ‘press konferensi’ nasional akan penyelenggaraan acara ini.
  • Mengundang dubes negara tetangga untuk menghadiri final karapan sapi.


Penutup
Tentunya masih banyak hal lainnya yang perlu dipersiapkan dan dikerjakan. Namun pada intinya adalah dengan mengajak serta seluruh komponen masyarakat untuk membuat sebuah even nasional. Dengan adanya even nasional yang digarap secara serius ini, pada akhirnya akan mengundang ketertarikan wisatawan. Dengan adanya partisipasi seluruh komponen, pada akhirnya tidak hanya wisata tersebut saja yang memperoleh manfaat, namun juga industri pendukung seperi hotel/penginapan, kuliner, transportasi dan usaha-usaha lainnya.
Pergerakan yang masif melibatkan banyak orang akan memberikan kontribusi yang lebih besar. Sedangkan kegiatan yang terkoordinasi dengan baik akan membuat program-program berjalan efektif dan efisien.

Salam hangat

Hardiyanto 




Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Facebook Themes