Sunday, December 29, 2013

BALUT BIDAI



TINDAKAN BALUT BIDAI


A.    PENGERTIAN
Balut bidai adalah penanganan umum trauma ekstremitas atau  imobilisasi dari lokasi trauma dengan menggunakan penyangga misalnya splinting (spalk). Balut bidai adalah jalinan bilah (rotan, bambu) sebagai kerai (untuk tikar, tirai penutup pintu, belat, dsb) atau jalinan bilah bambu (kulit kayu randu dsb) untuk membalut tangan patah dsb.



B.    TUJUAN BALUT BIDAI
1.     Memperrtahankan posisi bagian tulang yang patah agar tidak bergerak
2.     Memberikan tekanan
3.     Melindungi bagian tubuh yang cedera
4.     Memberikan penyokong pada bagian tubuh yang cedera.
5.     Mencegah terjadinya pembengkakan
6.     Mencegah terjadinya kontaminasi dan komplikasi
7.     Memudahkan dalam transportasi penderita.

C.    PRINSIP PEMASANGAN BALUT BIDAI
1.     Bahan yang digunakan sebagai bidai tidak mudah patah atau tidak terlalu lentur
2.     Panjang bidai mencakup dua sendi
3.     Ikatan pada bidai paling sedikit dua sendi terikat, bila bisa lebih dari dua ikatan lebih baik.
4.     Ikatan tidak boleh terlalu kencang atau terlalu longgar.
5.     Prinsip pertolongan pertama pada patah tulang
6.      Pertahankan posisi
7.     Cegah infeksi
8.     Atasi syok dan perdarahan
9.     Imobilisasi (fiksasi dengan pembidaian)
10.  Pengobatan :
a.     Antibiotika
b.    ATS (Anti Tetanus Serum)
c.     Anti inflamasi (anti radang)
d.    Analgetik/ pengurang rasa sakit

D.    SYARAT – SYARAT BALUT BIDAI :
1. Cukup kuat untuk menyokong
2. Cukup panjang
3. Diberi bantalan kapas
4. Ikat diatas dan dibawah garis fraktur (garis patah)
5. Ikatan tidak boleh terlalu kencang atau terlalu kendur.
E.    MACAM-MACAM PEMASANGAN BALUT BIDAI
1.     Spalk kayu
2.     Pneuma splint
3.     Traksi
4.     Vacuum matras
5.     Neck collar.

Tyoe of Splint :
*         Rigid splints
*         Soft splints
*         Pneumatic splints (Air splints/inflatable splints)
*         Anatomic splints

Equipment :
*         Rigid or soft splint : Board, Plastic or metal, Rolled newspaper or magazine, Thick cardboard, wood
*         Roller gauze bandage or elastic bandage
*         Sling
*         Safety pins




A.    PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
1.     Mitela yaitu pembalut berbentuk segitiga
2.     Dasi yaitu mitela yang telipat-lipat sehingga berbentuk dasi
3.     Pita yaitu penbalut berperekat
4.     Pembalut yang spesifik
5.     Kassa steril
6.     Sarung tangan steril bila perlu.

B.    PROSEDUR KERJA
1.     Jelaskan prosedur kepada klien dan tanyakan keluhan klien
2.     Cuci tangan dan gunakan handscoen steril
3.     Jaga privasi klien
4.     Lihat bagian tubuh yang akan dibidai
5.     Atur posisi klien tanpa menutupi bagian yang akan dilakukan tindakan
6.     Lepaskan pakaian atau perhiasan yang menutupi tenpat untuk mengambil tindakan.
4.      Perhatikan tempat yang akan dibalut:
a.     Bagian tubuh yang mana
b.    Apakah ada bagian luka terbuka atau tidak
c.     Bagaimana luas luka.
d.    Apakah perlu membatasi gerak bagian tertentu atau tidak
5.      Lakukan balut bidai dengan melewati dua sendi
6.      Hasil balut bidai:
a.     Harus cukup jumlahnya, dimulai dari bagian bawah tempat yang patah
b.    Tidak kendor dan keras.
7.      Rapikan alat-alat yang tidak pergunakan.
8.      Buka sarung tangan jika dipakai dan cuci tangan
9.      Evaluasi dan dokumentasi tindakan.



C.    PERHATIAN
1.     Pemasangan hati-hati
2.     Ingat nyeri dan kemungkinan syok


0 komentar:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Facebook Themes