Tuesday, March 10, 2020

AMBULASI DINI DAN MOBILISASI KLIEN



Ambulasi dini adalah suatu pergerakan dan posisi untuk melakukan suatu aktivitas atau kegiatan ketahap mobilisasi sebelumnya untuk mencegah komplikasi pasca bedah. Ambulasi dini yang merupakan pengembalian secara berangsur – angsur ke tahap mobilisasi sebelumnya untuk mencegah komplikasi. 
Ambulasi juga di artikan sebagai Peningkatan dari pemberian bantuan dengan cara berjalan untuk mempertahankan fungsi tubuh selama pasien dirawat dan selama fase penyembuhan. Mobilisasi dini adalah kebijaksanaan untuk selekas mungkin membimbing penderita keluar dari tempat tidurnya dan membimbingnya selekas mungkin berjalan. Mobilisasi dini merupakan suatu aspek yang terpenting pada fungsi fisiologis karena hal itu esensial untuk mempertahankan kemandirian. Dengan berbagai pengertian disimpulkan bahwa mobilisasi dini adalah suatu upaya mempertahankan kemandirian sedini mungkin dengan cara membimbing penderita untuk mempertahankan fungsi fisiologis (Indonesia nursing, 2008).

Untuk Mahasiswa :
Absen nomer 1- 5 : Silahkan jawab dengan bahasa masing-masing, apa kegunaan Mobilisasi dini pada pasien.
Absen nomer 6-10 : Apa syarat pasien dapat melakukan Mobilisasi dini dan apa kontraindikasinya?
Absen nomer 11-15 : Mengapa sampai saat ini mobilisasi dini pada pasien jarang dilakukan?
Absen nomer 16-20 : Silahkan cari link tatalaksana mobilisasi klien terbaru
Absen nomer 21-25 : Silahkan cari hasil penelitian berkaitan dengan mobilisasi klien, cantumkan link.

Setiap mahasiswa menjawab di Kolom Komentar dengan menyertakan Nama dan NIM. Terimakasih, terakhir hari Kamis pukul 20.00.





33 komentar:

Unknown said...

https://seputarkuliahkesehatan.blogspot.com/2018/03/standar-operasioanl-prosedur-sop.html?m=1
Yuni barokah_1920137

Anonymous said...

Nama : Yuyun Masruroh
Nim : 1920138

http://www.jurnalskhg.ac.id/index.php/medika/article/view/16/13

Anonymous said...

Retno Anggraeni_1920133

https://seputarkuliahkesehatan.blogspot.com/2018/03/standar-operasioanl-prosedur-sop.html?m=1

Anonymous said...

Dian candra nim 1920139

https://scholar.google.co.id/scholar?as_ylo=2019&q=mobilisasi+pasien&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&u=%23p%3DHkEhEB_icYoJ

Ache Ajie said...

Sih Aji Larasati, NIM 1920135

https://www.scribd.com/document/340950468/Sop-Mobilisasi-Pasien-Dan-Posisi

Nabela Chitra Santika_1920130 said...

Nama : Nabela Chitra Santika
Nim : 1920130


1. Penurunan Tekanan darah Sistolik >20 mmHg atau diastolik >110 mmHg

2. Denyut Nadi istirahat <40 atau > 130x/menit

3. Saturasi Oksigen <88persen atau tampak sianosis nyata

4. Terdapat tanda dan gejala asmatik yang tidak terkontrol

5. Status mental pasien tidak stabil, gaduh ,gelisah , tidak dapat memahami istruksi, yang beresiko mencederai pasien dan petugas medis

6. Ada fraktur yang tidak stabil

7. Adanya nyeri otot dan/atau kelelahan yang sangat, khusunya dari aktivitas sebelmnya

Anonymous said...

Nama : Ice Rica Wahyuni
NIM : 1920125
Meskipun penilaian potensi mobilisasi dan strategi latihannya dipengaruhi oleh banyak faktor, berikut ini adalah beberapa batasan klinis dasar sebelum melakukan moblisasi:

ASESMEN

Asesmen awal antara lain meliputi:

1.Riwayat penyakit
2.Premorbid tingkat kemampuan bergerak
sebelumnya (misal: menggunakan alat
bantu jalan),tingkat aktivitas, dan
kemampuan latihan sebelumnya.
3.Diagnosis Primer
4.Obat-obatan atau terapi yang
diperoleh
5.Pemeriksaan laboratorium (darah tepi,
kadar glukosa, kadar protein dan
albumin darah, fungsi ginjal, fungsi
hati, elektrolit, dan lain-lain)
6.Pemeriksaan penunjang lain (x-ray,
EKG, echocardiografi, dll).
7.Stratifikasi risiko
8.Ada atau perlu tidaknya restriksi
spesifik dalam mobilisasi
MOBILISASI SEBAIKNYA TIDAK DILAKUKAN PADA KONDISI:

1.Tekanan arteri rata-rata <65 atau
>110
2.Penurunan tekanan darah sistolik >20
mmHg
3.Peningkatan tekanan darah sistolik
>200 mmHg atau diastolik >110 mmHg
4.Denyut nadi istirahat <40 atau >130
x/menit
5.Gangguan jantung akut atau tidak
stabil yang belum mendapatkan
penanganan
6.Trombosis vena dalam yang belum
mendapatkan terapi heparin
7.Saturasi oksigen <88% atau tampak
sianosis nyata
8.Laju pernapasan <5 atau >40 x/menit
9.Terdapat gejala asmatik yang tidak
terkontrol
10.Status mental tidak stabil seperti
gaduh gelisah, tidak dapat memahami
instruksi, yang berisiko mencederai
pasien dan petugas medis
11.Adanya dugaan cedera kepala atau
tulang belakang yang belum jelas
12.Adanya fraktur yang tidak stabil
13.Adanya nyeri otot dan / atau
kelelahan yang sangat, khususnya
dari aktivitas sebelumnya

Unknown said...

Anila Ilma Sari
NIM:1920118

Kegunaan/manfaat mobilisasi dini pada pasien,yaitu untuk mempertahankan fungsi tubuh, memperlancar peredaran darah sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan,membantu pernafasan lebih baik,mempertahankan tonus otot,memperlancar BAB dan BAK,membantu mengembalikan aktivitas pasien sehingga pasien menjadi mandiri,mencegah/mengurangi komplikasi.

Unknown said...

Danik arfiani
NIM: 1920119

kegunaan mobilisasi dini pada pasien yaitu untuk mempertahankan fungsi tubuh, memperlancar peredaran darah sehingga mempercepat penyembuhan ( memperbaiki sirkulasi), membantu pernafasan menjadi lebih baik, mempertahankan tonus otot, mengurangi komplikasi pasca operasi, mempercepat pemulihan peristaltik usus serta mengembalikan aktifitas tertentu sehingga pasien cepat kembali mampu memenuhi gerak hariannya dan membantu perawat pasien berinteraksi.

Unknown said...

NUMBER EVA
NIM :1920140

https://scholar.google.co.id/scholar?as_ylo=2020&q=mobilisasi+klien&hl=id&as_sdt=0,5

RIZA FRIKA said...
This comment has been removed by the author.
RIZA FRIKA said...

NAMA : DIAJENG PUJI LESTARI
NIM : 1920121

Syarat boleh dilakukannya mobilisasi dini :
1.Tekanan arteri rata-rata >65 atau <110
2.Penurunan tekanan darah sistolik <20 mmHg
3.Peningkatan tekanan darah sistolik <200 mmHg atau diastolik <110 mmHg
4.Denyut nadi istirahat >40 atau <130 x/menit
5.Tidak ada gangguan jantung akut atau tidak stabil yang belum mendapatkan penanganan
6.Saturasi oksigen >88% atau tidak tampak sianosis
7.Laju pernapasan >5 atau <40 x/menit
8.Tidak terdapat gejala asmatik yang tidak terkontrol
9.Status mental harus stabil seperti tidak gelisah, memahami instruksi, yang tidak berisiko mencederai pasien dan petugas medis
10.Tidak adanya dugaan cedera kepala atau tulang belakang yang belum jelas
11.Tidak adanya fraktur yang tidak stabil
12.Tidak adanya nyeri otot dan / atau kelelahan yang sangat, khususnya dari aktivitas sebelumnya

Kontraindikasi dilakukannya mobilisasi dini :
Pada kasus tertentu istirahat di tempat tidur diperlukan dalam periode tidak terlalu lama seperti pada pada kasus infark Miokard akut, Disritmia jantung, atau syok sepsis, kontraindikasi lain dapat ditemukan pada kelemahan umum dengan tingkat energi yang kurang.

RIZA FRIKA said...

NAMA : NURUL HUDA
NIM : 1920132

Karena masalah yang sering terjadi adalah ketika pasien merasa terlalu sakit atau nyeri dan faktor lain yang menyebabkan mereka tidak mau melakukan mobilisasi dini dan memilih untuk istirahat di tempat tidur (Kozier et al,2005).Dalam masa hospitalisasi, pasien sering memilih untuk tetap di tempat tidur sepanjang hari, meskipun kondisi mereka mungkin membolehkan untuk melakukan aktivitas atau pergerakan lain (Berger & Williams,2006).Banyak pasien di rumah sakit yang harus menjalani imobilisasi, apakah harus tirah baring karena terapi atau karena penyakit yang diderita.Salah satunya adalah pasien yang telah menjalani prosedur operasi.Padahal hampir semua jenis pembedahan, setelah 24-48 jam pertama paska bedah, pasien dianjurkan untuk segera meninggalkan tempat tidur atau melakukan mobilisasi dini(Kozier et al,2005).Menurut Oldmeadow et al(2006)ambulasi dini dianjurkan segera pada 48 jam pasien paska operasi.

RIZA FRIKA said...

NAMA : RIZA FRIKA ALVIANITA
NIM : 1920134

https://www.scribd.com/document/340950468/Sop-Mobilisasi-Pasien-Dan-Posisi

RIZA FRIKA said...

NAMA : IKA KENCANA R.
NIM : 1920126

Karena masalah yang sering terjadi adalah ketika pasien merasa terlalu sakit atau nyeri dan faktor lain yang menyebabkan mereka tidak mau melakukan mobilisasi dini dan memilih untuk istirahat di tempat tidur (Kozier et al,2005).Dalam masa hospitalisasi, pasien sering memilih untuk tetap di tempat tidur sepanjang hari, meskipun kondisi mereka mungkin membolehkan untuk melakukan aktivitas atau pergerakan lain (Berger & Williams,2006).Banyak pasien di rumah sakit yang harus menjalani imobilisasi, apakah harus tirah baring karena terapi atau karena penyakit yang diderita.Salah satunya adalah pasien yang telah menjalani prosedur operasi.Padahal hampir semua jenis pembedahan, setelah 24-48 jam pertama paska bedah, pasien dianjurkan untuk segera meninggalkan tempat tidur atau melakukan mobilisasi dini(Kozier et al,2005).Menurut Oldmeadow et al(2006)ambulasi dini dianjurkan segera pada 48 jam pasien paska operasi.

RIZA FRIKA said...
This comment has been removed by the author.
Unknown said...

NAMA:ERNA KRISTYOWATI
NIM :1920123
syarat pasien dapat melakukan mobilisasi yaitu:
1.pasien sudah siap secara fisiologis dan psikologis
2.adanya kesepakatan antara pasien,keluarga dan perawat
3.pemeriksaan penunjang seperti laborat dan foto rontgen memenuhi syarat untuk dilakukan mobilisasi.
Kontraindikasinya yaitu pasien yang memerlukan istirahat di tempat tidur seperti pasien dengan IMA,disritmia jantung,adanya cedera kepala atau tulang belakang,adanya fraktur,dan status mental pasien tidak stabil.

Unknown said...

NAMA:ERNA KRISTYOWATI
NIM :1920123
syarat pasien dapat melakukan mobilisasi yaitu:
1.pasien sudah siap secara fisiologis dan psikologis
2.adanya kesepakatan antara pasien,keluarga dan perawat
3.pemeriksaan penunjang seperti laborat dan foto rontgen memenuhi syarat untuk dilakukan mobilisasi.
Kontraindikasinya yaitu pasien yang memerlukan istirahat di tempat tidur seperti pasien dengan IMA,disritmia jantung,adanya cedera kepala atau tulang belakang,adanya fraktur,dan status mental pasien tidak stabil.

rachmawatisupri84@gmail.com said...
This comment has been removed by the author.
Unknown said...

NAMA : ANIK RETNA ISWARI
NIM : 1920117

Beberapa kegunaan mobilisasi dini antara lain:
1. Mempertahankan fungsi tubuh
2. Memperlancar peredaran darah sehingga mempercepat penyembuhan (memperbaiki sirkulasi)
3. Membantu pernapasan menjadi lebih baik
4. Mempertahankan tonus otot
5. Mengembalikan aktifitastertentu sehingga pasien cepat kembali mampu memenuhi gerak hariannya dan membantu perawat pasien berinteraksi
6. Mencegah atau mengurangi komplikasi immobilisasi pasca bedah atau operasi

Unknown said...

NAMA : MARIA ULFA
NIM : 1920128

Mobilisasi dini pada pasien jarang dilakukan karena salah satunya mungkin pasien trauma. seperti halnya post op fraktur femur, pasien trauma untuk melakukan mobilisasi dan takut operasinya gagal atau tulangnya tidak nyambung kembali. Moilisasi dini juga perlu kesabaran dalam melakukannya terutama pihak keluarga yang selalu mendampingi pasien setelah pulang dari rumah sakit

Unknown said...

NAMA: AYU RISKALA HAFSARI
NIM : 1920142 https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=mobilisasi+klien&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3DWXW2HQorUkwJ

Anonymous said...

NAMA: RACHMAWATI MEGASARI
NIM: 1920141
https://scholar.google.co.id/scholar?as_ylo=2016&q=mobilisasi+klien&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&u=%23p%3DedZJaBDv6wYJ

Anonymous said...

NAMA: RACHMAWATI MEGASARI
NIM :1920141
https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=mobilisasi+klien&oq=#d=gs_qabs&u=%23p%3D0zPqUkfgYTIJ

Unknown said...

NAMA : AFFAN KURNIAWAN
NIM : 1920116
mobiblisasi dini penting dilakukan karena berguna untuk menegmbalikan fungsi-fungsi organ dapat bekerja kembali normal karena tirah baring yang lama fungsi organ dan tubuh akan menurun sehinnga mencegah komplikasi/masalah baru,mengembalikan fungsi gerak/otot/tulang,memperbaiki sirkulasi pada tubuh yang lama tidak bergerak yang semuanya itu memberikan efek regenerasi sel pada tubuh

Eri Irawati said...

NAMA : ERI IRAWATI
NIM : 1920122

Syarat mobilisasi dini :
1. Riwayat penyakit pasien
2. Premorbid tingkat kemampuan bergerak sebelumnya (misal: menggunakan alat bantu jalan),
tingkat aktivitas, dan kemampuan latihan sebelumnya.
3. Diagnosis Primer
4. Obat-obatan atau terapi yang diperoleh
5. Pemeriksaan laboratorium (darah tepi, kadar glukosa, kadar protein dan albumin darah, fungsi
ginjal, fungsi hati, elektrolit, dan lain-lain)
6. Pemeriksaan penunjang lain (x-ray, EKG, echocardiografi, dll).
7. Stratifikasi risiko
8. Ada atau perlu tidaknya restriksi spesifik dalam mobilisasi

Kontra indikasi mobilisasi yaitu :
1. Tekanan arteri rata-rata <65 atau >110
2. Penurunan tekanan darah sistolik >20 mmHg
3. Peningkatan tekanan darah sistolik >200 mmHg atau diastolik >110 mmHg
4. Denyut nadi istirahat <40 atau >130 x/menit
5. Gangguan jantung akut atau tidak stabil yang belum mendapatkan penanganan
6. Trombosis vena dalam yang belum mendapatkan terapi heparin
7. Saturasi oksigen <88% atau tampak sianosis nyata
8. Laju pernapasan <5 atau >40 x/menit
9. Terdapat gejala asmatik yang tidak terkontrol
10. Status mental tidak stabil seperti gaduh gelisah, tidak dapat memahami instruksi, yang
berisiko mencederai pasien dan petugas medis
11. Adanya dugaan cedera kepala atau tulang belakang yang belum jelas
12. Adanya fraktur yang tidak stabil
13. Adanya nyeri otot dan / atau kelelahan yang sangat, khususnya dari aktivitas sebelumnya

Unknown said...

Nama : geger imam wahyudi
Nim: 19201024



Syarat mobilisasi dini
1 Riwayat penyakit
2 premobid tingkat kemampuan bergerak
3 Dignosa primer
4 Obat-obatan yang diterima
5 pemeriksaan laboraturium
6 pemeriksaan penunjang(EKG,x Ray)
7 status fisik resiko
8 Ada atau tindakan restriaik spesifik


Kontra indikasi mobilisasi dini
1 Tekanan arteri rata2 <65 atau >110
2 penurunan darah sistolik >20 mmhg
3 peningkatan darah sistolik >200 mmhg
Atau diastolik >110
4 Denyut nadi istirahat <40 atau >130
5 gangguan jantung akut yang belum
Penangan
6 Trobosis vena yang belum dapat
Heparin
7 saturasi oksigen <88% atau tampak
Cyanoais nyata
8 laju pernafasan <5 atau >40 x/menit
9 terdapat gejala asmatik yangbtdk ter
Kontrol
10 Status mental yang tidak stabil
11 Adanya dugaan cidera kepala
12 Fraktur yang tidak stabil
13 Adanya nyeri otot ataunkelelahan
Fisik krn aktifitas sebelumya

Unknown said...

Nama :Devi harti Andriani
NIM :192120

kegunaan mobilisasi dini pada pasien yaitu untuk mempertahankan fungsi tubuh, memperlancar peredaran darah sehingga mempercepat proses penyembuhan( memperbaiki sirkulasi), membantu pernafasan menjadi lebih baik, mempertahankan tonus otot, mengurangi komplikasi pasca tindakan operasi atau tirah baring, mempercepat pemulihan peristaltik usus sehingga memperlancar BAB dan BAk, membantu mengembalikan aktifitas tertentu sehingga pasien cepat kembali mampu memenuhi gerak hariannya secara mandiri dan membantu perawat pasien berinteraksi, mencegah /menurangi komplikasi immobilisasi pasca bedah atau operasi..

Unknown said...

NAMA : WIBISONO
NIM : 1920136

Karena masalah yang sering terjadi adalah ketika pasien merasa terlalu sakit atau nyeri dan faktor lain yang menyebabkan mereka tidak mau melakukan mobilisasi dini dan memilih untuk istirahat di tempat tidur (Kozier et al,2005).Dalam masa hospitalisasi, pasien sering memilih untuk tetap di tempat tidur sepanjang hari, meskipun kondisi mereka mungkin membolehkan untuk melakukan aktivitas atau pergerakan lain (Berger & Williams,2006).Banyak pasien di rumah sakit yang harus menjalani imobilisasi, apakah harus tirah baring karena terapi atau karena penyakit yang diderita.Salah satunya adalah pasien yang telah menjalani prosedur operasi.Padahal hampir semua jenis pembedahan, setelah 24-48 jam pertama paska bedah, pasien dianjurkan untuk segera meninggalkan tempat tidur atau melakukan mobilisasi dini(Kozier et al,2005).Menurut Oldmeadow et al(2006)ambulasi dini dianjurkan segera pada 48 jam pasien paska operasi.

https://www.scribd.com/document/340950468/Sop-Mobilisasi-Pasien-Dan-Posisi

Anonymous said...

Miftahul khoir
Nim 1920129

ASESMEN

Asesmen awal antara lain meliputi:

Riwayat penyakit.
Premorbid tingkat kemampuan bergerak sebelumnya (misal: menggunakan alat bantu jalan), tingkat aktivitas, dan kemampuan latihan sebelumnya.
Diagnosis Primer
Obat-obatan atau terapi yang diperoleh
Pemeriksaan laboratorium (darah tepi, kadar glukosa, kadar protein dan albumin darah, fungsi ginjal, fungsi hati, elektrolit, dan lain-lain)
Pemeriksaan penunjang lain (x-ray, EKG, echocardiografi, dll).
Stratifikasi risiko
Ada atau perlu tidaknya restriksi spesifik dalam mobilisasi
MOBILISASI SEBAIKNYA TIDAK DILAKUKAN PADA KONDISI:

Tekanan arteri rata-rata <65 atau >110
Penurunan tekanan darah sistolik >20 mmHg
Peningkatan tekanan darah sistolik >200 mmHg atau diastolik >110 mmHg
Denyut nadi istirahat <40 atau >130 x/menit
Gangguan jantung akut atau tidak stabil yang belum mendapatkan penanganan
Trombosis vena dalam yang belum mendapatkan terapi heparin
Saturasi oksigen <88% atau tampak sianosis nyata
Laju pernapasan <5 atau >40 x/menit
Terdapat gejala asmatik yang tidak terkontrol
Status mental tidak stabil seperti gaduh gelisah, tidak dapat memahami instruksi, yang berisiko mencederai pasien dan petugas medis
Adanya dugaan cedera kepala atau tulang belakang yang belum jelas
Adanya fraktur yang tidak stabil
Adanya nyeri otot dan / atau kelelahan yang sangat, khususnya dari aktivitas sebelumnya
Referensi:

Adler J, Malone D. Early mobilization in the intensive care unit: a systematic review. Cardiopulm Phys Ther J. 2012;23(1):5-13.
Castro E, Turcinovic M, Platz J, Law I. Early mobilization: changing the mindset. Crit Care Nurse. 2015;35[4]:e1-e7.
Zomordi M, Topley D, McAnaw M. Developing a mobility protocol for early mobilization of patients in a surgical/trauma ICU. Crit Care Res Pract. 2012;1-10.

michelle said...
This comment has been removed by the author.
michelle said...
This comment has been removed by the author.
michelle said...

Numpang promo ya Admin^^
ayo segera bergabung dengan kami di ionqq^^com
dengan minimal deposit hanya 20.000
add Whatshapp : +85515373217 ^_~

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Facebook Themes